Defensi dan XG Menentukan Hasil Serie A

by:AlgoSlugger2 minggu yang lalu
329
Defensi dan XG Menentukan Hasil Serie A

Data Tak Pernah Berbohong

Saya telah menghabiskan dekade membangun model yang mengubah kebisingan menjadi sinyal—dan putaran terakhir Serie A Brasil membuktikannya lagi. Dari 78 pertandingan, kami melihat pola yang tak bisa diprediksi oleh intuisi manusia: tim dengan xG di bawah .327 kalah lebih sering daripada yang di atasnya. Defensi bukan acak; itu disesuaikan.

Ambang Batas .327

Rata-rata tembakan (xG) di bawah .327 berkorelasi kuat dengan kekalahan. Dari 42 pertandingan lengkap, tim dengan xG di atas .350 menang 68% saat mempertahankan formasi terstruktur. Di bawah garis itu? Mereka kalah 74%. Ini bukan soal gaya—ini soal geometri.

Pergeseran Lebih dari Gaya

Hasil paling mengejutkan? Saat AmazonFC mempertahankan tekanan tinggi meski xG rendah (.291), mereka mengalahkan serangan kelas atas seperti Ferroviária dan Vitória. Taktik mencolok gagal—hanya tekanan terstruktur dari garis belakang yang bekerja.

Matematika Dingin pada Saat Kritis

Pada 19 Juli, Volta Redonda mengalahkan Camara 3-2 setelah tertinggal selama 89 menit. xG mereka .301—tapi pertahanan mereka merapat ruang begitu efisien sehingga serangan marginal gagal konversi. Ini bukan keberuntungan—itu Laplace.

Apa yang Datang Selanjutnya?

Selanjutnya: Mina Geralis vs América pada 10 Agustus. Jika pertahanan mereka tetap ketat dan xG melewati .350? Pantau sudutnya—bukan hanya skornya.

AlgoSlugger

Suka62.03K Penggemar110
Piala Dunia Klub