Messi di PSG Gagal?

Mitos ‘Kegagalan’
Saya tegas: dua gelar liga dalam dua tahun bukan kegagalan. Bahkan jauh lebih baik dibanding sembilan tahun hanya dapat dua trofi jika dilihat dari produktivitas per waktu.
Saya Mike dari Chicago—35 tahun, lulusan matematika terapan Northwestern, dan membuat model Bayesian untuk memprediksi hasil pertandingan di platform besar. Jadi saat orang bilang ‘Messi gagal di PSG’, saya tidak dengar emosi—saya dengar kebisingan.
Dan kebisingan tidak lolos uji validasi model.
Konteks adalah Raja dalam Analitik Olahraga
Sebelum Messi datang, Paris Saint-Germain sudah kalah Ligue 1 untuk pertama kalinya dalam lima musim. Klub sedang kacau.
Dia tidak mewarisi takhta emas—tapi warisan kacau dengan hasrat menang.
Ya, tidak ada trofi Liga Champions. Itu menyakitkan. Tapi jujur saja—kita menilainya dengan ekspektasi yang tidak realistis karena mitos era Barcelona.
Faktanya, dia bukan pusat utama; dia bagian dari trio dengan Mbappé dan Neymar sebagai pencipta utama.
Data membuktikan: jumlah tembakan on target per 90 menit lebih rendah dari rekan satu tim, keterlibatan langsung dalam momen penting juga lebih sedikit.
Tapi inilah twist-nya: catatan assist-nya tetap elite—masuk sepuluh besar antara gelandang Eropa selama masa jabatannya—meski diposisikan sebagai playmaker sekunder.
Itu bukan kegagalan—itu efisiensi di bawah batasan.
Realitas ‘Penendang Penalti Ketiga’
Pernah saya katakan ini dengan jelas: Messi bukan penendang penalti pertama atau kedua di PSG.* Urutan adalah Mbappé → Neymar → Messi (hanya jika keduanya absen).
Jadi ya—dia ketiga dalam urutan tendangan penalti.
Ironisnya? Orang tetap menyalahkan dia saat gagal—tapi tak pernah bertanya mengapa dia tidak diberi tanggung jawab lebih sejak awal.
Ketika Argentina kesulitan, kita salahkan Messi. Saat Barcelona gagal? Lagi-lagi salah Messi. Sekarang PSG gagal? Siapa lagi yang disalahkan? Mengapa kita tak pernah menyalahkan wasit La Liga? Atau koordinator pertahanan? Karena statistik tak punya bias—tapi manusia punya.
AlgoSlugger
Komentar populer (3)

فشل؟ نعم، بالرغم من النجاح!
لقد وصل ميسي إلى باريس وفاز بلقبين في عامين… لكن الناس ما زالت تقول إنه فشل!
أنا أحسب البيانات، وليس القلب. والبيانات تقول: لو جمعت كل التواريخ، ما يُحَسَّب إلا نجاح.
لماذا الثالث في الركلات؟
الركلة الثانية كانت لمبابي، الأولى لنيمار… وثالثة لـ ميسي! 😂 إذا كان يُعاقب لأنه لم يسجل من ركلة جزاء… فليعاقب المدرب على وضعه في المركز الثالث!
خلاصة من الحاسب:
ميسي كان مثل حاسوب ذكي يعمل ببطارية ضعيفة — لكنه أنتج أكثر مما كان متوقعًا.
أنتِ ماذا تظنين؟ هل يجب أن يكون له مركز الأولوية؟ أم أن الفوز بالدوري كافٍ؟ التعليقات مفتوحة — ابدأوا الحرب!

Zahlen sagen mehr als Emotionen
Wer sagt, Messi sei ein Flop bei PSG? Die Daten lügen nicht – zwei Meistertitel in zwei Jahren sind kein Fehlschlag. Ganz im Gegenteil: das ist Effizienz pur.
Dritter beim Elfmeter?
Er war der dritte auf dem Elfmeterpunkt! Mbappé vorne, Neymar daneben – und Messi? Der durfte nur ran, wenn beide ausfielen. Und trotzdem wird er angeklagt? Das ist wie wenn man den Kühlschrank schuldig spricht, weil die Milch sauer geworden ist.
Kollektiv vs. Star
Bei Barcelona war er der König. Bei PSG wurde er Teil einer Dreierkette – und trotzdem top-10-Assist-Statistik unter Mittelfeldspielern! Also: keine Krise. Nur eine falsche Erwartungshaltung.
Ihr habt ja auch nie gefragt: Warum hat der Trainer ihn nicht mehr genutzt? 🤔 Kommentiert doch mal: Wer hätte es besser gemacht? 🍿

O Terceiro na Lista
Não foi falha — foi logística. Messi no PSG? Não era o rei da montanha, era o segundo plano do trio real.
Números que Falam
2 títulos em 2 anos? Isso é melhor que 9 anos com só dois troféus! A matemática não mente — mas as pessoas sim.
O Castigo dos Pênaltis
Terceiro nos pênaltis? Pois é… e ainda levam o erro pra ele? Quando a Argentina perdeu, culpou Messi. No Barcelona? Também Messi. Agora no PSG? Claro… quem mais?
Porque estatísticas não têm preconceito… mas humanos têm sim.
Vocês acham que ele deveria ter sido número um? Ou será que o sistema simplesmente não permitiu? Comentem lá — e vamos ver quem realmente entende de futebol e de algoritmos!
- Prediksi Semifinal Piala Dunia Klub FIFA & Menangkan Hadiah Eksklusif - Analisis Data1 bulan yang lalu
- Gabung Klub eFootball™ Mobile Kami: Hadiah Mingguan & Strategi Bermain1 bulan yang lalu
- Hadiah $2 Juta untuk PSG dan Bayern di Piala Dunia Klub FIFA1 bulan yang lalu
- Prediksi Piala Dunia Klub FIFA Berbasis Data: Analisis Seattle vs PSG dan 3 Pertandingan Kunci2 bulan yang lalu
- Kemenangan Tipis Black Bulls atas Damatora: Analisis Data Pertandingan Seru 1-02 bulan yang lalu
- Fakta vs Klaim Viral: Analisis Data Stadion Miami2 bulan yang lalu
- Analisis Data Dramatis Serie B Brasil: Matchday 122 bulan yang lalu
- Warisan Cristiano Ronaldo: Debat Berbasis Data tentang Peringkat Sepanjang Masa2 bulan yang lalu
- Analisis Data: Tren Seru Serie B & Kejuaraan Pemuda Brasil2 bulan yang lalu
- Analisis Data Seri B Brasil: Matchday 122 bulan yang lalu
- Kecepatan Sancho vs InterSebagai ilmuwan data yang pernah membuat model prediksi untuk tim NBA, saya mengungkap rahasia di balik pertarungan Inter Milan dan Barcelona di final Liga Champions. Temukan bagaimana kecepatan dan timing menentukan kemenangan, bukan hanya statistik biasa.
- Piala Dunia Klub: Eropa Dominan, Amerika Selatan Tak TerkalahkanBabak pertama Piala Dunia Klub telah berakhir dengan Eropa memimpin dengan 6 kemenangan dan 1 kekalahan, sementara Amerika Selatan tetap tak terkalahkan. Simak analisis statistik dan pertandingan kunci untuk memahami hierarki sepak bola global. Cocok untuk penggemar yang menyukai wawasan berbasis data.
- Bayern Munich vs Flamengo: 5 Data Penting Sebelum Laga Club World CupSebagai analis data olahraga yang gemar menganalisis pertandingan sepak bola melalui angka, saya membeberkan statistik penting dan nuansa taktis untuk laga Bayern Munich melawan Flamengo di Club World Cup. Dari catatan pertemuan sebelumnya hingga analisis performa terkini dan dampak cedera, tinjauan berbasis data ini mengungkap mengapa rasio expected goals 62% Bayern mungkin tidak cukup untuk mengalahkan ketahanan defensif Flamengo.
- Analisis Data Babak Pertama Piala Dunia Klub FIFASebagai analis data olahraga, saya mengupas hasil babak pertama Piala Dunia Klub FIFA. Data menunjukkan dominasi klub Eropa (26 poin dari 12 tim) sementara benua lain tertinggal. Analisis ini mengungkap lanskap sepakbola global melalui statistik.
- Analisis Data Sepak Bola: Volta Redonda vs Avaí & LainnyaSebagai ilmuwan data yang terobsesi dengan analisis sepak bola, saya menyelami pertandingan terbaru Volta Redonda vs Avaí (Serie B Brasil), Galvez U20 vs Santa Cruz AL U20 (Kejuaraan Pemuda Brasil), dan Ulsan HD vs Mamelodi Sundowns (Piala Dunia Klub). Dengan wawasan berbasis Python dan analisis taktis, saya memecah performa tim, statistik kunci, dan arti hasil ini bagi musim mereka. Sempurna untuk penggemar sepak bola yang mencintai angka sebanyak gol!
- Analisis Strategi Bertahan Ulsan HD di Club World CupSebagai ahli analisis olahraga berpengalaman, saya mengupas tuntas kegagalan Ulsan HD di Club World Cup. Dengan metrik xG dan heatmap pertahanan, artikel ini mengungkap alasan tim Korea ini kebobolan 5 gol dalam 3 pertandingan tanpa mencetak gol sama sekali. Analisis statistik yang mudah dipahami untuk semua penggemar sepak bola.