Mengapa Penggemar Barca dan Messi Mendukung Neymar?

Ilusi Kesetiaan

Saya tumbuh di Chicago—darah campuran, pikiran tenang, terlatih dalam statistik, bukan spektakel. Saat pertama kali melihat penggemar Barca mempertahankan ‘warisan’ Neymar, saya tak melihat bintang. Saya melihat kebisingan: proyeksi tingkat kemenangan 87% yang menyamarkan karier yang menurun. Gerakannya elegan; umpan-umpannya puitis—tapi model berkata sebaliknya.

Data di Balik Fanatisme

Tahun puncak Neymar? Ia bukan Ronaldo. Ia bahkan bukan Messi. Tapi ia menjadi jangkar emosional bagi jutaan orang yang tak pernah mengejar target golnya per pertandingan. Kesetiaan klub tidak diukur dari trofi—tapi dari meme, penjualan merch, dan thread Twitter tengah malam.

Mengapa Model Bohong Lebih Baik Daripada Intuisi

Kami memperlakukan fanatisme seperti jaring Bayesian: keyakinan awal mengalahkan kinerja nyata. Penggemar tidak menghargai xG atau akurasi umpan—they menghargai proyeksi identitas. Itu sebabnya Neymar masih dapat lebih banyak perhatian daripada kontribusi nyatanya. Ini bukan soal skill—itu soal keruntuhan narasi.

Prediksi Nyata Bukan Tebak—Ini Memahami Distribusi

Saya bangun mesin real-time MLBEspn: input = sentimen penggemar + kinerja historis; output = kurva ekspektasi yang disesuaikan. Model tidak bohong—you yang bohong. Anda pikir ia menang karena ia mencetak? Tidak—you pikir ia menang karena kamu butuh dia.