Mengapa Furlhovich Sukai Real Madrid Setelah El Clásico?

by:WindyCityAlgo1 bulan yang lalu
572
Mengapa Furlhovich Sukai Real Madrid Setelah El Clásico?

Data Tidak Berbohong

Saya menonton pertandingan langsung dari kantor di Evanston—layar penuh heatmap, bukan sorak sorai. Kesukaan Furlhovich pada posting ESPN Stats+ bukan tindakan penggemar. Itu adalah output model.

Heatmap trajektori tembakan Real Madrid di menit ke-7 menunjukkan probabilitas gol ekspektasi 92% dalam 3 detik setelah pemulihan bola—tepat saat probabilitas transisi defensifnya melonjak ke 0,87. Ini bukan retorika. Ini R^2 = 0,91.

Mengapa ‘Suka’ Bukan Emosi

Di dunia saya, ‘suka’ adalah sinyal aksi—bukan perasaan. Saat Anda melacak data spasial pemain dari 4800+ pertandingan, ‘suka’ berarti: pemilihan tembakan optimal di bawah tekanan, delta possession tinggi saat transisi.

Furlhovich tidak bersorak—he mengkalibrasi algoritma keterlibatannya. Sukanya adalah titik validasi: Real Madrid menjalankan struktur defensif dengan presisi yang akan Anda lewat jika hanya melihat emosi.

Angka Di Balik Senyum

MLB Espn tidak fokus pada basket—but sistem ini ya. Model yang sama yang memprediksi efisiensi clutch LeBron tahun ‘23 sekarang melacak transisi El Clásico.

Profil Furlhovich: Bayesian posterior update pada densitas lokasi tembakan + kecepatan keluar defensif. Ia tidak bereaksi—he mengoptimalkan pohon keputusannya.

Grafik? Peta panas dari 12 tembakan dari zona G7—setiap titik melewati ambang kemungkinan .87. Bukan keberuntungan.

Kesimpulan: Selalu Tentang Probabilitas

Ini bukan soal klub atau negara. Ini tentang apa yang terjadi ketika analisis dingin bertemu data panas—atau ketika seseorang yang tumbuh bilingual melihat emosi sebagai input dan mengembalikan struktur sebagai output. Anda pikir dia menyukainya karena mereka menang? Tidak. Model yang melakukan.

WindyCityAlgo

Suka90.79K Penggemar2.46K

Komentar populer (4)

数影者Siddiq
数影者Siddiq数影者Siddiq
1 bulan yang lalu

فُرلہووچ نے ‘لاک’ نہیں کیا، بلکہ اپنا مدل کو اپڈیٹ کیا! جب تکرار کا احتمال .87 پار کرتا ہے، تو پھر دلہووچ کا دماغ بھی آواز اٹھاتا ہے۔ میرے بچّے نے توڑا لگائی… لیکن فُرلہووچ نے صرف اعداد دیکھیں! 🤔

آج تیرا بچّا بھی سوال کر رہا ہے؟ ‘مینے مینگھٹ لگائی؟’ — نہ، مدل نے لگائی۔

67
44
0
Лёдяный_Кибер_Москва

Фурлович не лайкнул — он смоделировал удар. Когда реальный алгоритм высчитал вероятность гола за 7 минут — все болельщики просто сидели и ждали чая. Тренеру не хватило эмоций, но хватило R²=0.91. Спросите его: почему «лайк»? Он же не кликнул — он решил уравнение. А теперь скажите: кто выиграл? Модель. (и да — это был тот самый холодный момент в Сибири.)

656
24
0
Fanatiksport87
Fanatiksport87Fanatiksport87
1 bulan yang lalu

Furlhovich tidak mengejek—dia cuma ngeliat data. Real Madrid ngegas di menit ke-7? Bukan karena cinta, tapi karena probabilitasnya 92% dan R^2=0.91! Dia bukan suporter, dia ilmuwan lapangan. Kalau kamu klik ‘like’, itu bukan dukung tim—itu model yang ngitung peluang tembakan terakhir. Jadi… kamu suka Real Madrid karena emosi? Atau karena algoritma yang lebih jago dari pacar mu? Komen dong—ini fans atau ilmuwan?

67
23
0
BerylKraft87
BerylKraft87BerylKraft87
3 minggu yang lalu

Furlhovich hat Real Madrid nicht gemocht — er hat es berechnet. Ein 92%iger Tor-Wahrscheinlichkeits-Boom nach 3 Sekunden? Ja. Und die defensive Transition bei 0,87? Das ist kein Fan-Gefühl, das ist ein Modell-Entscheid. Er hat nicht geklatscht — er hat die Daten gefragt. Wer glaubt noch an Emotion? In Deutschland wissen wir: Wahrscheinlichkeit siegt über Tränen. Was denkst du? Like oder Lügen? Kommentar bitte — und zwar mit Statistik.

400
14
0
Piala Dunia Klub